Cerita seratus kata
hehehe....
tadinya aku pengen postingin sesuatu yang laen pada postingan ini. Sebuah pengamatan ten.... Ach! sudahlah itu bisa lain waktu.
Aku sekarang mau naro cerita-ku dulu. Sebuah cerita yang sudah berkutat di kepalaku untuk waktu yang lama. Dan mungkin akan jadi sebuah percikan kecil di antara neuron-neuron otakku yang semakin menghilang sejalan waktu.
But first thing first...
Matur nuwun sanget buat Ferdinand FZ yang telah bersedia untuk menemani-ku menjadi co-pilot di blog ini. Dia sudah menambahkan links ke beberapa blog dan site favoritku. Later on, any one of us may add something. I konw for sure, cause i've add some myself.
On ward....
Dari salah satu link yg baru ditambahkan oleh Ferdi (Rey's blog) aku jadi tahu tentang sebuah blog site yg bertajuk
Cuman aku takut ga cukup bagus buat masuk kesana. Jadi daripada mubazir, aku taro juga disini...
Tujuh langkah.
“Tolong!”
Rintihannya terdengar jelas diantara desingan peluru yang bertaburan dan ku lihat ia tergeletak disana, hanya tujuh langkah dari tempatku berlindung, teman baik-ku. Ku tarik nafas dalam-dalam dan ku beranikan diriku. Aku harus menolongnya!
Satu. Kami berteman semenjak kecil. Kebetulan rumah kami bersebelahan.
Dua. Tumbuh bersama, sekolah yang sama, bahkan cita-cita yang sama.
Tiga. Pernah berkelahi karena rebutan mainnan.
Empat. bermusuhan karena rebutan pacar.
Lima. Aku menangis dipundaknya ketika tidak tahan dengan kehidupan militer.
Enam. Tinggal selangkah lagi
Tujuh….
.................
“Berita hari ini, seorang prajurit TNI tewas dalam kontak senjata dengan GAM saat berusaha menolong prajurit lainnya yang terluka …”