Thursday, April 06, 2006

Sepenggal Nyanyian Burung Manyar

"...apa perbedaan pahlawan kemerdekaan yang gugur dan soldadu penjajah yang mampus? Jelasnya, bagi yang mati itu? Nama harum, noda nasib? Semua Jendral yang menang disebut pahlawan, semua Jendral yang kalah disebut penjahat perang. Oleh siapa nama harum dan pujaan itu sebetulnya dibutuhkan? Oleh yang mati atau yang menjadi ahli waris atau kelompok yang membutuhkan legitimasi? Pemerkokoh ideologi yang apriori?"

Diambil dari Burung-Burung Manyar karya almarhum Rm. Mangun.

3 Comments:

Anonymous Anonymous said...

ketika mati masih diperbincangkan. :)

lam kenal ya.. lg jalan2 blogi nih. :)

3:15 PM  
Blogger Nicolo D'Albergati D. Ch. said...

karena ide yang hebat tidak akan pernah mati, ya kan?

hehehe....
makasih udah mampir ya sa

3:29 PM  
Blogger andreas iswinarto said...

sisi lain mangunwijaya

Dari banyak segi dan aneka warna manusia Mangunwijaya, kerjanya dan panggilan hidupnya, barangkali agak kurang tajam disoroti Mangunwijaya dalam ‘Kebermainannya’, Sang Homo Ludens ini. Padahal sejatinya dari ‘kebermainan’ inilah kualitas dan citra kemanusiaan, kemerdekaan dan kesejatian dapat ditelusuri jejaknya.

Romo Mangun menulis di Kedung Ombo 6 Mei 1990 sebagai berikut :
“…. kebermainan manusia sangat erat hubungannya dengan spontanitas, autentisitas, aktualisasi dirinya secara asli menjadi manusia yang seutuh mungkin. Oleh karena itu ia menyangkut dunia dan iklim kemerdekaan manusia, pendewasaan dan penemuan sesuatu yang dihayati sebagai sejati. Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan, penikmatan yang intensif, bebas dari kekangan atau kedukaan, berporses emansipatorik; dan itu hanya tercapai dalam alam dan suasana kemerdekaan.
Manusia yang tidak merdeka tidak dapat bermain spontan, lepas, gembira, puas”.

(dari pengantar Mangunwijaya untuk buku Johan Huizinga Homo Ludens : Fungsi dan Hakekat Permainan Dalam Budaya, LP3ES 1990)

Mangun melalui Atik dalam novel Burung-burung Manyar mengungkapkan lebih jauh tentang penghayatan jati diri dan dimensi kualitas kemanusiaan ini yang menurut saya berangkat dari kebermainan sang homo ludens ini…

Silah kunjung
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/03/burung-burung-manyar-mangunwijaya-dalam.html

1:33 PM  

Post a Comment

<< Home

Google